Jakarta - Polisi berhasil mengungkap sindikat penyebar ujaran kebencian Saracen. Terbongkarnya kasus itu rupanya karena unsur kebetulan.
Kepala Subdit I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Irwan Anwar mengatakan, pemimpin Saracen Jaspriadi awalnya disangkakan kasus akses ilegal terhadap akun Facebook. Bermula dari penangkapan tersangka Sri Rahayu Ningsin pada 5 Agustus lalu. Ia menjadi tersangka penghinaan pada Presiden Jokowi.
Setelah ditangkap, akun Facebook yang digunakan Sri untuk menyebarkan kebencian ternyata masih aktif.
"Ternyata akun milik S ini yang sudah di-takedown oleh penyidik, ternyata dipulihkan oleh Jaspriadi. Makanya kemudian yang bersangkutan ditangkap penyidik siber karena ilegal akses," papar Irwan pada Liputan6.com, Kamis 24 Agustus 2017.
Polisi pun meringkus Jaspriadi di kediamannya di Pekanbaru, Riau. Hasil pemeriksaan di lapangan membuat polisi terkejut.
Mereka menemukan fakta, Jaspriadi terkait tiga orang lain yang sebelumnya ditangkap polisi dalam kasus ujaran kebencian. Selain Sri Rahayu, juga ada Ropi Yatsman dan Muhammad Faisal Tanong.
Ada pun Yopi sendiri sudah divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Ia divonis 15 bulan penjara karena menghina Presiden.
"Ternyata mereka adalah satu kelompok dalam grup Saracen yang kami duga selama ini sering menyebarkan ujaran kebencian maupun hoax yang berbau SARA," ujar Irawan.
Ia memastikan, ketiga orang itu saling kenal. Polisi pun sudah mengantungi bukti komunikasi mereka.
0 Response to "Sebuah Kebetulan yang membuat terungkapnya Sindikat Saracen"
Posting Komentar